Kamis, 29 November 2012

sistem informasi sumber daya (kls:2DB08)


 sistem informasi sumber daya


ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk  menkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
·         Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
·         Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
·         Menghasilkan informasi yang real-time
·         Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
2.3 Implementasi ERP
Impelementasi ERP bertujuan untuk menyatukan semua departemen/divisi dan seluruh fungsi dalam perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang mampu dipantau melalui system terkomputerisasi dan terlayani dengan sebuah sistem yang meminimalkan biaya.
Implementasi ERP secara tepat akan menghasilkan peningkatan keuntungan yang signifikan, mengurangi kesalahan yang terjadi, meningkatkan kecepatan dan efisiensi serta adanya akses informasi yang lengkap. Proses re-engineering pada implementasi ERP membutuhkan keamanan, jaminan kualitas, dan pelatihan bagi karyawan perusahaan yang terlibat dalam sistem tersebut.ERP mencakup transaksi finansial dan transaksi operasi yang penting dan sensitif dari data produksi..
Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP ini antara lain :
·         ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
·         ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
·         ERP tidak hanya dapat memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan pembetulan banyak sistem komputer yang terpisah.
·         ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen Supply Chain dengan kemampuan memadukannya
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur, logistic, distribusi, inventori, invoice, akuntansi perusahaan dan lain sebagainya. ERP dibagi menjadi 3 modul utama yaitu :
  1. Modul Operasi
  2. Modul Finansial dan akuntansi
  3. Modul Sumber Daya Manusia
Keuntungan yang bisa kita raih ketika menerapkan ERP dalam perusahaan kita beberapa diantaranya adalah:
1.      Otomasi business process
2.      Single point of information
3.      Efisiensi yang tinggi
4.      Sumber informasi yang cukup untuk melakukan analisa
5.      Penerapan ERP dalam perusahaan ada juga kelamahanya,beberapa kelemahan diantaranya adalah:
·         Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
·         Sistem ERP sangat mahal
·         Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh system ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif.
·         ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
·         Sistem dapat terlalu kompleks jika dibadingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
·         Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi jika terdapat pembobolan sistem keamanan.
Konsep dasar ERP


Sebelum membahas tentang system ERP dalam dunia perbankan, kami akan menjelaskan konsep dasar ERP itu sendiri yang sering di pakai di perusahaan-perusahaan.
Seperti yang kita lihat pada gambar di atas, gambar tersebut merupakan struktur / bagan dasar dari system ERP. Sistem ERP sendiri di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1.      Front Office (di luar kantor).

Meliputi Customer, Sales & Distribution, dan Service Application.
• Customer (pelanggan)
Yang di maksud di sini adalah konsumen. Sudah pasti perusahaan-perusahaan di dirikan bertujuan untuk komersil. Dalam mencari laba sudah pasti perusahaan tersebut harus memproduksi barang dan jasa untuk mencari konsumen dan bersaing di pasar. Fungsi customer di sini adalah untuk mengoptimalkan tujuan produksi.
• Sales & Distribution (pemasaran & pendistribusian)
Sales dan distribution termasuk dalam system ERP bagian Front Office karena fungsinya yaitu memasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa hasil produksi. Bagian ini adalah bagian yang terjun langsung ke lapangan dan yang merencanakan penambahan cabang pemasaran. Biasanya bagian ini harus mempunyai database tersendiri karena berhubungan dengan stock barang keluar, berapa unit yang di kirim ke bagian pemasaran, dan perencanaan pemasaran. Data base tersebut yang nantinya akan di kumpulkan lagi di central database yang ada di bagian dalam kantor.
• Service Application (layanan konsumen)
Yang di maksud di sini adalah semacam customer service yang melayani konsumen. Jadi selain perusahaan menawarkan produknya ke konsumen, biasanya perusahaan juga mengadakan fungsi layanan konsumen yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Bagian ini mempunyai database sendiri yang berisi saran & kritik untuk lebih mengembangkan mutu dari sebuah perusahaan.

2. Central Office & Database
Disinilah tempat seluruh data di kumpulkan. Dari beberapa database sub-fungsi kemudian di kumpulkan lagi untuk kemudian di olah menjadi sebuah informasi. Bagian ini di olah oleh Human resource management. Human resource management sendiri berfungsi mengatur dan merencanakan yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Selain itu Human resource management juga berfungsi untuk menginput data kemudian mengolahnya menjadi sebuah informasi (coorporate report).

3. Back Office

Meliputi fungsi financial, manufacture, dan inventory.
• Fungsi Financial (keuangan)
Fungsi Financial adalah yang mengatur keuangan perusahaan. Bagian ini meliputi perencanaan pembelian bahan baku produksi, upah SDM, hingga perawatan manufacture. Sudah pasti fungsi ini haru memiliki database sendiri karena berkaitan dengan data yang bertipe accounting.

Finansial
• Membantu anda memonitor seluruh transaksi akuntansi keuangan secara real time untuk informasi yang lebih akurat dan tepat waktu
• Menawarkan dukungan tata kelolla perusahaan yang luas , termasuk kepatuhan Sarbanes – Oxley dan transparan keuangan pelaporan, mengurangi resiko ketidakpatuhan.
• Mengaktifkan cepat menutup prosedur
• Menyederhanakan proses pembayaran dan keluar masuk untuk arus kas yang lebih baik.
• Menggabungkan perencanaan, pelaporan, dan analisi langkah-langkah kompetitif dalam satu proses untuk memberikan lebih banyak informasi analisa bisnis
• Menyediakan alat untuk mengukur dan mengoptimalkan performa tugas penting untuk meningkatkan produktivitas.
Manajemen modal manusia
• Menyediakan berbagai layanan dan alat untuk menajemen SDM yang efektif-termasuk karyawan-transaksi manajemen,karya manajemen siklus hidup,merekrut,pelatihan,karyawan manajemen hubungan,karyawan self-service,dan manajemen modal analisis manusia-produktivitas staf meningkat dan retensi.
Analytics
• memberikan analisis dan evaluasi untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja
• mendukung pengambilan keputusan dengan simulasi,untuk peningkatan responsivitas untuk mengubah.
• Membantu manajemen mengendali dan memanfaatkan peluang untuk menciptakan nilai dalam bisnis sehari-hari.
Operasi
• Memperkuat kemampuan logistik dalam menangani catatan bank,logam mulia,dan perbankan barang non spesifik layanan untuk efisien,bisnis yang lebih efisien.
• Membentuk dasar organisasi lintas peningkatn proses bisnis dan kalobor si dengan vendor,pelanggan,dan mira lainnya untuk meningkatkan penggunaan aset.
Perusahaan jasa
• Mendukung terpusat dan layanan organisasi terdesntralisasi untuk daerah mengelola seperti real estate,perjalanan,insentif dan komisi,dan mitra lainnya untuk meningkatkan penggunaan aset.
Self-jasa
• Menyediakan manajer dan karyawan dengan dan personal akses cepat ke layanan perusahaan dalam rangka mengurangi waktu dan usaha.
JENIS SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI
1.      Sumber Daya Sistem Informasi
a.Sumber Daya Manusia
1 )
. End User Computing (EUC)

Adalah user yang dapat mengembangkan aplikasi komputer yang digunakan.

EUC berkembang karena empat pengaruh :

a.Meningkatnya pengetahuan tentang komputer Berbagai tingkatan manajement, terutama ditingkat bawah, diisi oleh orang-orang yang mengerti komputer dengan baik.
b.Antrian jasa informasi
c.Perangkat keras yang murah
d.Perangkat lunak jadi
Menawarkan dukungan peningkatan dan kemudahan penggunaan dan
2). Spesialis Informasi
Spesialis Informasi bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis computer.

Ada lima golongan utama spesialis informasi yaitu :

a.Analis system
Analis sistem bekerjasama dengan user mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem sekarang yang ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara computer membantu pemecahan masalah.
Fungsi analis sistem
Mengidentifikasikan kebutuhan pengguna.
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dipakai untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Memilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.
Merencanakan dan menerapkan rancangan computer.
Tugas yang harus dilakukan oleh analis sistem
Mengumpulkan dan menganalisis dukumen-dokumen, file-file dan formulir yang berkaitan dengan sistem untuk merancang sistem yang baru.
Menyusun dan memberikan rokumendasi berdasarkan data-data yang sudah terkumpul
Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasiuntuk penerapannya pada computer.
Menganalis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru
Mengawasi kegiatan dari penerapan sistem yang baru.

b.Pengelola database
Pengelola database bekerja sama dengan user dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan bagi user.

c.Spesialis jaringan
Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya computer yang tersebar.

d.Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode intruksi-intruksi yang menyebabkan computer yang mengubah data menjadi informasi yang diperlukan user.
Tugas seorang programmer
Tanggung jawab yang terbatas pada pembuatan program computer (coding).
Pengetahuan yang cukup terbatas pada teknologi computer, sistem computer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
Pekerjaan programmer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan intrusi-intruksi program.
Pekerjaan tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesame pemprogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.

e.Operator
Operator mengoperasikan peralatan computer berskala besar seperti mainframe. Operator memantau monitor, mengelola disk storage, dan lain-lain.

b. Sumber Daya Hardware

1)Sistem computer
Adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen yang terdiri dari hardware, software, Brainware yang saling berhubungan berintegrasi untuk mencapai tujuan yang sama.

2)Periperal
c. Sumber Daya Software
1)Software sistem
Adalah Program yang berisi perintah untuk melakukan pengolahan data.
2)Software Aplikasi
Paket aplikasi
Word Star, dBase-II, Lotus 1-2-3, dll.
MS-Word, MS-Excell, MS-Power Point, dll.
3)Prosedur
d. Sumber Daya Data
1)Database
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan pada hardware computer dan digunakan software untuk manipulasinya dan merupakan kumpulan dari beberapa file.
2)Basis Pengetahuan
e. Sumber Daya Network
1)Media Komunikasi
Tiga buah elemen untuk komunikasi data :

a.Transmisi data :
Media Transmisi (kabel, Satelit Sistem, Laser sistem)
Kapasitas Channel Transmisi (Voice Band, Wideband)
Tipe Channel Transmisi (One-Way, Either-Way, Both-Way)
Kode Transmisi (ASCII code, SBCDIC code)
Mode Transmisi (serial, Synchronous)
Protocol : Suatu kumpulan dari aturan yang berhubungang dari komunikasi data


Implementasi ERP pada PT Astra Honda Motor (AHM)
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan perakitan motor terkemuka di Indonesia juga mengedepankan penerapan TI dalam proses bisnisnya. Penerapan teknologi informasi (TI) pada AHM bukan merupakan hal yang baru, karena perusahaan ini sudah mengimplementasikannya di pabrik motornya sejak tahun1980. Pada awalnya TI pada AHM hanya dimanfaatkan untuk mendukung sistem akuntansi saja. Namun pada tahun 1986, teknologi informasi merambah ke sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut dibuat secara swadaya oleh PT AHM sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang diaplikasikan menjadi terpisah satu sama lainnya atau tidak terintegerasi. Pada tahun 1995, sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi dengan penggunaan ERP dan untuk selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah untuk menerapkan sistem Just In Time  (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam perusahaan.
Melalui sistem terintegrasi yang digunakan, dalam hal ini menggunakan ERP, pada setiap periode AHM akan memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource mengenai aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan informasi mengenai produksi jumlah motor yang akan dijual untuk satu bulan kedepan. Dengan demikian, bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua informasi tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi yang real time.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah digunakan. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali pemesanan dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti nama vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).

Keuntungan yang didapat dari penerapan Just In Time (JIT) melalui pengunaan ERP dalam perusahaan adalah terjadinya efisiensi yang sangat besar. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan menjadi sangat cepat. Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan juga harus didukung pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat dikatakan memguasai dari implementasi aneka solusi TI di lingkungannya. Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka sehingga komputerisasi bukan merupakan hal yang baru.
sumber : http://www.wikipedia.org.id/

Kamis, 15 November 2012

cerpen 1

Kumpulan Cerpen Kompas

arsip cerita pendek kompas minggu

Sepasang Mata Malaikat


35 suara


LELAKI itu berdiri di dekat jendela. Temaram lampu kamar, membingkai bayangannya seperti setengah memanjang. Sesaat, aku hanya menangkap nuansa kesedihan di wajahnya. Wajah yang menyiratkan selaksa kepucatan yang membentang seperti iring-iringan awan melingkupi langit. Dia lebih banyak diam, mendengarkan dengan syahdu suara seseorang di seberang. Aku tahu, dia sedang mengangkat telepon istrinya. Tetapi, aku tak mendengar dengan jelas: suaranya pelan setengah berbisik, seperti dengung serangga. Sesekali, ia mengangguk-angguk.
Aku masih meringkuk dibalut selimut. Tapi tiba-tiba, kulihat segumpal warna serupa sisa badai yang menggumpal di sudut matanya. Mata yang membuatku bergidik menatapnya lebih lama. Tak sampai semenit, dia mematikan handphone, kemudian berjalan ke arahku.
”Aku harus pulang,” suaranya datar tidak terlalu mengejutkanku. Seperti hari-hari yang lain, dia tidak selalu mengungkapkan satu alasan pun sebelum pergi dari rumahku.
”Apakah istrimu tahu kalau malam ini kau di rumahku?”
Dia menggeleng. Sorot matanya kelabu dan ganjil serasa meninggalkan bekas luka pedih bagai timbunan kardus kumal yang teronggok di tempat sampah. Lama, kami bersitatap pandang. Matanya mendidih, serupa air yang dijerang di atas tungku. Aku ingin bertanya…, tetapi genangan hitam di sudut matanya itu membuatku beringsut. Dan, malam itu, dia benar-benar seperti orang asing yang baru kukenal.
Dia buru-buru berpakaian. Aku hanya menatapnya dengan diam, bahkan ketika ia pergi dengan tergesa dan meninggalkanku yang masih meringkuk setengah telanjang dalam balutan selimut.
***
IA tidak tahu, betapa aku bergidik takut tatkala istriku meneleponku. Meski itu bukan kali pertama istriku tiba-tiba meneleponku saat aku tidur di rumahnya, tetapi malam itu aku serasa digulung ombak berlipat-lipat: hanyut dalam gelombang yang hampir menenggelamkanku. Setelah aku mengangkat telepon, istriku langsung menangis tersedu. Tangisnya pecah, membuat telingaku serasa basah. Kutunggu lama, hingga tangisnya reda. Hening sejenak, sebelum kemudian istriku memintaku pulang. Anakku sakit.
Kabar itu, sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Tapi, aku merasakan tiba-tiba menggigil. Tangis istriku bagai gerimis yang turun seketika meninggalkan kepekatan yang membentang di cakrawala serupa kerlip lampu di sepanjang jalan yang mati tiba-tiba dan membuat seluruh kota tergeragap. Seberkas cahaya memudar, berganti gelap. Kesunyian meruncing. Dalam perjalanan pulang, hawa dingin terus menjalar ke seluruh tubuhku. Setibaku di rumah, aku membuka pintu rumah dengan gugup, seraya mencium aroma parfum yang masih tertinggal di tubuhku—sekadar menepis kecurigaan istriku sebelum aku menerabas masuk ke kamar. Tatapan istriku tak menaruh curiga, ketika aku berdiri di ambang pintu kecuali ia terlihat gugup. ”Sejak satu jam yang lalu, panasnya tak kunjung turun,” tukas istriku.
”Kenapa kau tak langsung membawanya ke dokter…” ujarku tak sedikit pun merasa bersalah
Kupegang kepala anakku. Panasnya cukup tinggi.
Tetapi, istriku tak segera menjawab. Lama, ia menatapku dengan heran. ”Tapi, anak ini butuh ayahnya. Ia tidak hanya membutuhkanku di saat sakit seperti ini. Sayangnya, ayahnya seperti tidak pernah tahu.”
”Jika kau tahu aku sibuk, kau seharusnya tak perlu menungguku sampai pulang untuk sekadar membawanya ke dokter,” tukasku, sambil membopong buah hatiku, bocah mungil yang baru menginjak 1 tahun itu. ”Ayo kita berangkat, sebelum semuanya terlambat dan tambah parah!”
Dalam dekapanku, anakku menggeliat. Kemudian, ia membuka mata. Mata itu, entah kenapa, tidak lagi dingin meneduhkan, melainkan berubah seperti nyala api unggun mata seorang hakim yang mendakwaku dengan tuduhan berat….
***
MATA lelaki itu kemerahan, bagai hamparan jalan di malam hari yang diterpa gemerlap lampu. Dan, sejak kali pertama bertemu laki-laki itu, aku seperti ditelungkupkan pada seraut kenangan. Aku tak tahu, mengapa aku tiba-tiba seperti direnggut perasaan aneh dan ganjil. Aku seketika jatuh cinta. Apa yang kusuka dari lelaki itu? Jujur, ia mengingatkanku akan masa laluku—dua tahun lalu—tatkala aku lulus dari kuliah. Aku masih luntang-lantung, belum mendapatkan pekerjaan layak, dan kerap tidur di rumah teman.
Hingga akhirnya, kehidupanku berubah setelah aku bertemu dengan seorang lelaki yang benar-benar asing bagiku—lelaki yang kemudian menjadikanku istri simpanan. Ia hampir memberiku apa yang aku butuhkan kecuali kepastian…. Ia bisa datang satu minggu sekali, kadang bisa satu bulan sekali, atau bahkan dua bulan sekali. Ia datang ketika butuh, dan ia tidak pernah datang ketika aku sedang membutuhkan kehadirannya pada satu malam tertentu. Hingga semua itu berakhir ketika istrinya tahu keberadaanku.
Dan lelaki ini, tiba-tiba datang dari balik keheningan. Aku tak tahu, bagaimana semua itu bermula. Ia tiba-tiba duduk di sebelahku, ketika aku sedang berpangku tangan di sudut cafe. Ia tersenyum, lalu mengajakku bercengkerama. Di hadapannya, aku seperti hilang…. Ia lelaki biasa, tapi tatapan matanya membuatku luruh. Dalam sekejap, persendianku seperti dialiri getaran aneh yang menjalar ke setiap pori-pori. Mata lelaki itu seperti hamparan laut, tenang dan meneduhkan. Setiap kali aku melihatnya, aku serasa ingin menyelam ke dalamnya….
Aku tidak bisa berkata-kata dan ketika lelaki itu menawarkan kebaikan untuk mengantarku pulang, aku tak kuasa menolak. Sejak itulah, aku sering jatuh sakit ketika ia lama tidak mengunjungiku….
***
SETELAH mengantar perempuan itu, aku pulang ke rumah dengan raut penuh tanda tanya. Istriku—yang biasanya anggun—menyambut kedatanganku dengan cemberut. Tidak seperti biasanya. Ia kali ini tidak tersenyum, tak membawakan tasku—apalagi mau melepaskan dasiku. Sejak ia membuka pintu, ia hanya diam—menatapku dengan mata yang aneh. Aku sudah hafal. Pasti ada peristiwa yang tak ia sukai dan ia memprotesku dengan diam.
Aku meninggalkan istriku yang masih berdiri kaku di balik pintu. Ia menutup pintu, menguncinya dan mengikuti langkahku.
”Noura sakit…,” akhirnya ia buka suara.
Aku berbalik, menatapnya dengan raut tak percaya. ”Sakit apa?”
”Demam… Tadi, badannya panas. Aku sudah membawanya ke dokter…”
”Gimana sekarang?” tanyaku penasaran, seraya merangsek ke kamar.
Putriku tertidur, meringkuk dalam balutan selimut. Entah kenapa, aku selalu menemukan setangkup ketenangan yang selalu menelusup dalam hatiku, ketika mataku menatap bola mata mungilnya. Tapi, kali ini putriku terpejam. Aku menempelkan tangan di keningnya. Kening putriku tidak lagi panas.
”Aku tadi menghubungimu berkali-kali…. Tapi sia-sia! Handphone-mu tidak aktif,” ucap istriku.
Aku tidak menanggapinya. Ia semakin cemberut bahkan kesal. Aku menciumnya putriku pelan-pelan, tak ingin bangun. Tapi, harapanku kandas. Putriku terjaga. Matanya biru, menatapku. Aku merasa tatapan mata putriku… entah kenapa, tidak lagi dingin meneduhkan, tetapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku bergidik takut….
Dan beberapa saat kemudian, ia menangis.
***
DI mataku, tak ada yang istimewa pada lelaki itu. Ia biasa saja—seperti umumnya lelaki lain. Hanya saja, mata lelaki itu selalu memukau dan membuatku serasa di tepi danau. Setiap aku menatapnya, aku seperti melihat hamparan air yang tenang. Bahkan, ketika aku sudah lama tidak bertemu dengannya, aku…. entah kenapa bisa jatuh sakit.
Aku tidak tahu, kenapa semua bisa tak masuk akal. Dan ketika ia menjengukku, perlahan sakitku pulih. Meski ia datang hanya diam, tak pernah banyak bercerita dan bersenda gurau. Tetapi, kedatangannya telah membuatku bisa tersenyum. Ah, lelaki ini benar-benar aneh.
”Aku ingin pergi ke sebuah danau…,” ucapku memecah keheningan.
Lelaki itu diam, dan seperti tidak mau mendengar apa yang aku katakan. Dan aku tahu, dia tak sanggup untuk memenuhi permintaanku. Aku, entah kenapa, merasakan telah meminta sesuatu yang tidak mungkin bisa ia penuhi. Selama ini, memang tidak pernah ada kesepakatan antara kami. Apalagi, setelah aku tahu ia lelaki yang sudah beristri. Itulah yang membuatku tak pernah menuntut apa pun… Tapi, dia tiba-tiba membuatku melambung.
”Besok jika kamu sudah sembuh, aku akan mengantarmu ke pantai…” ucapnya pelan, seraya mencium keningku.
”Sekarang aku sudah sembuh.”
Lelaki itu terbaring tepat di sisiku, kemudian menyibak selimut dan meringkuk bagai sepotong daging dalam kulkas. Tubuhnya dingin dan hampa. Tetapi semua berjalan cepat. Lelaki itu selalu mengerjakannya dengan kilat, sekejap kemudian ia sudah tersengal. Aku mendengar lenguhan panjang dan setelah itu, ia berbaring lemas di balik selimut.
Hingga kemudian, seperti yang sudah-sudah, dering telepon selalu membangunkan tidur nyenyaknya. Ia terbangun, buru-buru menyibak selimut, meraih handphone dan berjalan dengan gugup ke arah jendela. Kulihat sisa embun meruapkan basah di sebagian lempeng kaca jendela saat ia mendengarkan dengan syahdu suara di seberang. Aku tahu, dia sedang mengangkat telepon dari istrinya. Tapi aku tidak mendengar jelas: suaranya pelan setengah berbisik.
Setelah hening, lelaki itu berkata pendek, ”Aku harus segera pulang.”
Aku tak mungkin mencegahnya pergi. Aku tahu, pasti ia pulang lantaran anaknya sakit. Ia pernah bercerita, setiap kali habis menemuiku, pasti anaknya jatuh sakit…
***
Dalam perjalanan pulang, aku benar-benar merasa bergidik dan disesap rasa takut. Itu karena, aku tidak ingin kehilangan anakku. Kalau kulanjutkan hubunganku dengan perempuan itu, aku tak tahu apa yang terjadi dengan anakku. Lama-lama, anakku bisa sakit menahun….
Tiba di rumah, kubuka pintu dengan gugup. Lebih gugup lagi tatkala yang menyambutku bukan istriku, tapi ibu mertuaku. Aku mencium tangan wanita yang telah melahirkan istriku itu dengan takzim, ”Kamu boleh sibuk bahkan kerja mati-matian, tapi jika karena kesibukanmu, justru anak-istrimu sakit, rasanya kesibukanmu akan membuat hidupmu hampa.”
”Ya, Bu…,” jawabku.
Hening sejenak.
”Tapi, bagaimana dengan Noura?” tanyaku gugup.
”Noura tak apa-apa, justru sekarang yang sakit istrimu.”
Aku tercekat. Jadi ia berbohong ketika tadi meneleponku? Ah, kenapa aku sekarang ini tidak peka? Aku langsung menerabas masuk kamar dan menemukan istriku terbaring dengan tubuh lemas. Aku duduk di tepi ranjang. Kulihat istriku menggeliat, menatapku dengan aneh.
”Kenapa tadi kau meneleponku mengatakan Noura yang sakit?”
Istriku diam.
”Kenapa kau berbohong?”
Lagi-lagi, istriku diam. Setelah itu, ia menatapku tajam. Dan mata istriku… entah kenapa tak lagi dingin meneduhkan tapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku bergidik. Mata istriku, kulihat seperti sepasang mata malaikat yang tak henti-henti menuduhku; bahwa akulah yang sebenarnya berbohong.

tulisan 1 (puisi 1)

DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
IBU

ORGANAZING (PERORGANISASIAN) KLS:1DB04

ORGANIZING (Pengorganisasian)

www.gunadarma.ac.id 
ORGANIZING
Pengorganisasian (organizing)
          Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Dikutip dari : Drs. Maharuddin Pangewa, 1989/1990, Tiga serangkai ilmu administrasi organisasi dan Benjamen, FPIPS IKIP Ujung pandang, hal. 72

            Organising berasal dari kataaa to organize dimana kata ini berasal pula dari kata organ. Sedangkan kata organ dalam Webstre’e New Collagiale Dictionary berasal dari kata organon, bahasa Greek.
Adapun arti kata organ ialah, an Instrument or medium by Which an Importan is Performed or end accomploshed. Artinya suatu alat atau media yang digunaka untuk tindakan penting atau pencaapaian tujuan.
Jadi to organize mengandung arti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan sehingga dapat digunakan untuk menjalankan tindakan dalam pencapaian tujuan.
Dengan demikian organizing merupakan proses penyusunan bagian-bagian yang terpisah itu menjadi suatu kesatuan yang harmonis, sehingga dapat digunakan untuk pelaksaan kerja dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
        Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang mengikuti perencanaan. Ini adalah fungsi di mana sinkronisasi dan kombinasi manusia, sumber daya fisik dan keuangan terjadi. Semua tiga sumber penting untuk mendapatkan hasil. Oleh karena itu, fungsi organisasi membantu dalam pencapaian hasil yang sebenarnya penting untuk fungsi perhatian. Menurut Chester Barnard, "adalah Pengorganisasian fungsi dimana kekhawatiran mampu mendefinisikan posisi peran, pekerjaan terkait dan koordinasi antara otoritas dan tanggung jawab. Oleh karena itu, seorang manajer harus selalu mengatur untuk mendapatkan hasil.
Seorang manajer melakukan hubungan menyelenggarakan fungsi dengan bantuan langkah-langkah berikut: -
  1. Identifikasi kegiatan - Semua kegiatan yang harus dilakukan dalam perhatian harus diidentifikasi terlebih dahulu. Misalnya, persiapan rekening, melakukan penjualan, pencatatan, pengendalian mutu, pengendalian persediaan, dll Semua kegiatan tersebut harus dikelompokkan dan diklasifikasikan ke dalam unit.

  1. Departmentally mengorganisir kegiatan - Pada langkah ini, manajer mencoba untuk menggabungkan dan kegiatan kelompok yang sama dan terkait ke dalam unit atau departemen. Organisasi ini membagi perhatian ke seluruh unit independen dan departemen disebut departmentation.
  1. Klasifikasi otoritas - Setelah departemen dibuat, manajer suka mengklasifikasikan kekuatan dan luasnya kepada manajer. Kegiatan ini memberi peringkat untuk posisi manajerial disebut hirarki. Manajemen puncak adalah ke perumusan kebijakan, manajemen tingkat menengah ke bawah pengawasan departemen dan level manajemen ke dalam pengawasan mandor. Klarifikasi bantuan otoritas dalam membawa efisiensi dalam menjalankan perhatian. Hal ini membantu dalam mencapai efisiensi dalam menjalankan perhatian. Hal ini membantu dalam menghindari pemborosan upaya waktu, uang, dalam menghindari duplikasi atau tumpang tindih upaya dan ini membantu dalam membawa kelancaran dalam bekerja menjadi perhatian kita.
4.    Koordinasi antara wewenang dan tanggung jawab - Hubungan ditetapkan antara berbagai kelompok untuk memungkinkan interaksi yang mulus menuju prestasi dari tujuan organisasi. Setiap individu dibuat menyadari kekuasaannya dan dia / dia tahu siapa mereka harus menerima perintah dari dan kepada siapa mereka bertanggung jawab dan kepada siapa mereka harus melaporkan. Suatu struktur organisasi yang jelas ditarik dan seluruh karyawan dibuat menyadari hal itu. 
B. Ciri – ciri pengorganisasian
Dikutip dari : Drs. Malayu S.P Hasibuan, 1996 organisasi dan motivasi, bumi aksara hal 31-32

1. tujuan organisasi itu jelas dan realistis
2. Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, subsistem-subsistem atau bagian-bagian harus baik dan jelas
3. Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan
4. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan
5. Unit-unit kerja ( departemen bagian) nya ditetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan
6. Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih boleh terlalu banyak.
7. Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak
8. Sumber perintah dan tanggung jawab harus jelas, melalui jarak yang pendek
9. Jenis wewenang (authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas
10. Mismanajemen penempatan karyawan tidak ada
11. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya jelas dan serasi
12. Pendelegasian wewenang harus berdasarkan job description karyawan
13. Deferensiasi, koordinasi, integrasi dan sinchronisasi harus baik
14. Organisasi harus luwes dan fleksibel
15. Organisasi harus mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Dikutip dari : Drs.Maharuddin Pangewa, 19i89/i1990. Tiga Serangkai Ilmu Administrasi, Organisasi dan Manajemen. FPIPS IKIP Ujung Pandang,Hal 77-78
Keuntungan yang dapat diperoleh dari pada aktiivitas pengorganisasian yang efektif adalah :
  • Tiapi-tiap anggota dalam struktur organisasi mengetahui sekelompok aktivitasi apa yang harus dilakukan
  • Hubungan kerja dalam suatu organisasi dengan jelas dapat ditentukan.
  • Seorang pejabat dapat mengetahui dengan terang hubungan organisasi baik dan fasilitas yang dapat dicapai karena ada perbandingan yang mengimbang dalam organisasi.
Dikutip dari : Http://www.Google.co.id/seach?iq=pengorganisasian&hl=id&client=firefoxa&risi=org.mozillai:en- Us:official&strat=30&sa=N
Keuntungan pengorganisasian dalam sebuah kegiatan :
  • Terampil untuk tugas/pekerjaan tertentu
  • Mudah memperoleh kepuasaan kerja setelah selesai tugas
  • Kekurangan tenaga kerja yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana
  • Memudahkan untuk mengawasi keterampilan tertentui
  • Fokus sesuai dengan kebutuhan
  • Memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan yang komprehensif
  • Memotivasi anggota untuk bertugas
  • Mendukung penerapan proses organisasi
  • Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai
  • Memberi kepuasan anggota dalam hubungan interpersional
  • Memberi kepuasan kerja
  • Memungkinkan penerapan proses kegiatan
  • Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif


sumber :
  • buku sosiologi piranti
  • http://ppengorganisasian.blogspot.com/

Controling(pengawasan) KLS:1DB04

Controlling

Controlling / Pengawasan

Controlling adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

    Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:
“pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.”
atau
“suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai
“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan penerapan good governance itu sendiri. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
a. mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b. menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

Sumber :: 
http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-pengawasan.html

Rabu, 07 November 2012

ACTUATING(PENGARAHAN) (KLS:1DB04)

PENGARAHAN
Member perintah

Member perintah adalah fungsi atau tugas yang keempat dari pimpinan.bila rencana pekerjaan sudah tersusun,struktur organisasi sudah ditetapkan dan posi – posi atau jabatan – jabatan dalam stuktur organisasi atau dalam perusahan – perusahaan sudah diisi, berkewajibanlah pimpinan untuk menggerakan bawahan,memutar roda mesin perusahaan dan mengkoordinir,agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat direalisir.
Sudah dimaklumi bahwa pimpinan itu adalah orang yang menghasilkan sesuatu melalui bawahannya. Bawahanya hanya menghasilkan sesuatu yang diinginkan atasannya,bila atasan itu memerintah bawahan tersebut untuk berbuat atau tidak berbuat.

Tujuan pemberian perintah 

Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan adalah untuk mengkoordinir kegiatan bawahan,agar kegiatan masinfg – masing bawahan yang beraneka ragam macam itu terkoordinir kepada suatu arah yaitu kepada tujuan perusahaan.

Defenisi perintah 

Perintah adalah suatu intruksi resmi dari seseorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan /melakukan sesuatu,guna merealisasi tujuan kepada realisasi tujuan perusahaan.

Unsur – unsur perintah
1.    Instruksi resmi
2.    Dari atasan kepada bawahan
3.    Mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu hal
4.    Realisasi tujuan perusahaan
Jenis – jenis perintah
1.    Perintah lisan
2.    Perintah tertulis

Prisip – prinsip perintah
a.    Perintah harus jelas
b.    Perintah diberi satu persatu
c.    Perintah harus positif
d.    Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
e.    Perintah harus erat dendan motivasi
f.     Perintah satu aspek berkomunikasi

perencanaan/ PLANNING(KLS:1DB04)

PERENCANAAN / PLANING(KLS:1DB04)


SOFTSKILL#
manjamen umum
nama:Gurit Praseto Mahadi
kelas:1DB04
npm:33111112



perencanaan 

perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.


Tujuan perencanaan

 

stephen robbins dan mary coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Elemen perencanaan

 

Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).

Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.

Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau
M. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.

Rencana


Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di china atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plansadalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.